Segitiga diatas merupakan segitiga stratifikasi sosial yang
terdiri dari lapisan atas, lapisan tengah, dan lapisan bawah. Saya disin ingin
menjelaskan apa yang di maksud dari gambar di atas tersebut.
Stratifikasi sosial adalah konsep yang termanifestasi dalam
sistem bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Stratifikasi sosial disebut juga
sebagai konsep adanya pembedaan atau pengelompokan sosial (komunitas) secara
bertingkat. Misalnya, strata tinggi, sedang, hingga rendah. Menurut etimologi
bahasa, stratifikasi berasal dari bahasa Yunani yakni stratum, yang berarti
lapisan. Pitirim A. Sorokin, mendefinisikan stratifikasi sosial sebagai
perbedaan penduduk atau masyarakat ke dalam lapisan kelas-kelas secara
bertingkat (hierarkis) dengan perwujudan nya adalah kelas tinggi dan kelas yang
lebih rendah (Soekanto 1990).
Pada segitiga stratifikasi sosial terbagi menjadi 3 lapisan
yaitu, sebagai berikut :
1. Kelas
Atas (Upper Class)
Ini merupakan golongan elite yang duduk di hierarki teratas
kelas sosial masyarakat. Menduduki puncak segitiga, jumlah kelas atas adalah
yang paling sedikit di setiap negara. Meski jumlahnya sedikit, namun kelas atas
memiliki pengaruh dan dominasi terbesar dalam masyarakat. Pendapatan masyarakat
kelas atas ini di atas rata-rata, namun gaya hidup mereka tidak melulu mewah
dan konsumtif.
Masyarkat kelas atas justru selalu mencari cara untuk
mempertahankan dan menambah kekayaan mereka. Hal itu dilakukan dengan membuka
bisnis dan usaha baru, menambah ilmu, dan menerapkan target-target baru untuk
dicapai.
Kehadiran kelas atas dengan segala kemewahan yang dimiliki
menimbulkan ketimpangan dalam masyarakat. Masyarakat kelas atas dinilai
mendominasi semua sumber daya yang ada di Indonesia dengan segala kekayaan dan
kekuasaan yang mereka miliki.
Di dalam sebuah negara, termasuk di Indonesia, kesetaraan adalah hal yang mustahil. Meski sumber daya didistribusikan secar adil, akan selalu ada kelas-kelas sosial yang tercipta di dalam masyarakat.
2. Kelas Menengah (Middle Class)
Kelas menengah bisa dikatakan mendominasi masyarakat
Indonesia saat ini. Masyarakat kelas menengah memiliki pengaruh yang besar
dalam pertumbuhan perekonomian di Indonesia. Bisa dibilang, kehidupan kelas
menengah cenderung stabil dan teratur. Mereka bisa memenuhi kebutuhan dan
pengeluaran sehari-hari. Meningkatknya jumlah kelas menengah di Indonesia turut
mempengaruhi penurunan angka kemiskinan. Pertumbuhan kelas menengah sendiri
dapat diukur dengan kenaikan PDB (Pendapatan Domestik Bruto).
3. 3. Kelas Bawah (Lower Class)
Sebagai negara berkembang, jumlah masyarakat kelas bawah di
Indonesia masih dominan. Dilihat dari sisi pendapatan, golongan masyarakat ini
memiliki angka penghasilan di bawah rata-rata. Itulah mengapa masyarakat kelas
bawah biasanya hidup di bawah garis kemiskinan. Di Indonesia, kehidupan
masyarakat kelas bawah disubsidi oleh pemerintah dalam berbagai aspek.
Mulai dari program pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan,
masyarakat kelas bawah mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah. Jumlah
masyarakat kelas bawah mempengaruhi angka kemiskinan di Indonesia.
Terjadi kesenjangan sosial yang tajam antara kelas bawah
dengan kelas lain di masyarakat. Kelas bawah mengalami kesulitan untuk
mengakses berbagai layanan publik, sumber daya, dan lapangan pekerjaan.
Masyarakat kelas bawah tersebar di berbagai wilayah, mulai dari perkotaan,
pedesaan, hingga masyarakat yang hidup jauh dari pusat pembangunan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar